Masih Ada di Tengah-Tengah Kita! Ini Sifat Jahiliyah Yang Masih Diikuti Kaum Muslim Hingga Sekarang

photo author
- Selasa, 1 September 2020 | 11:21 WIB

TOPmedia - Kata jahiliyah dalam Al-Qur’an dapat ditemukan pada empat tempat.

Pertama, pada firman Allah tentang zhan jahiliyah,

وَطَائِفَةٌ قَدْ أَهَمَّتْهُمْ أَنْفُسُهُمْ يَظُنُّونَ بِاللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ الْجَاهِلِيَّةِ يَقُولُونَ هَلْ لَنَا مِنَ الْأَمْرِ مِنْ شَيْءٍ قُلْ إِنَّ الْأَمْرَ كُلَّهُ لِلَّهِ

Sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah. Mereka berkata: “Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?.” Katakanlah: “Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah.” (QS. Ali Imran: 154)

Ayat ini bercerita tentang perang Uhud (yang terjadi pada Syawal tahun ketiga Hijriyah), ketika pasukan kaum muslimin mulai terdesak karena harus menerima tekanan dari depan dan belakang. Meskipun demikian, Allah berikan ketenangan bagi para sahabat, sampai mereka dibuat ngantuk. Namun berbeda dengan orang munafik yang terlibat dalam pertempuran itu. Mereka sangat cemas, sangat takut, hingga muncul anggapan tidak benar tentang Allah, Rasul-Nya, dan agama islam.


Muncul anggapan di benak mereka, jangan-jangan Allah dusta, jangan-jangan yang dijanjikan Muhammad itu palsu? Mana, katanya ada pertolongan Alllah? Bisa jadi agama islam akan habis, dan seterusnya. Lihat bahasan dalam Tafsir As-Sa’di dan Tafsir Al-Muyassar.

Dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, Ibnu Katsir rahimahullah menukilkan perkataan ‘Abdullah bin Mas’ud, ngantuk (dibuat tertidur) ketika perang itu dari Allah, sedangkan ngantuk ketika shalat itu dari setan.

 

Kedua, pada firman Allah tentang hukum jahiliyah,

أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ

Apakah mereka mau mencari hukum Jahiliyah. Siapa yang lebih baik hukumya bagi orang yang yakin?” (QS. Al-Maidah: 50)

Allah mengkritik manusia yang meninggalkan aturan Allah yang penuh kebaikan dan yang menjauhkan dari berbagai keburukan. Sedangkan selain hukum Allah yang dibuat manusia tidak seperti itu. Sebagaimana orang jahiliyah menjadikan orang-orang sesat dan bodoh untuk diambil pendapatnya. Al-Hasan Al-Bashri mengatakan “man hakama bi ghairi hukmillah, fahakamal jahiliyyah (siapa yang berhukum dengan selain hukum Allah, itulah berhukum dengan hukum jahiliyah).” Demikian disebutkan dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim karya Ibnu Katsir


Ketiga, pada firman Allah tentang tabarruj ala jahiliyah,

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

X