Baca Juga: Panjat Tebing Kombinasi Menjadi Tantangan Paling Ekstrem di Olimpiade Paris 2024
Pada Juli 2024, kata dia, Secara spasial, terdapat 4 wilayah sampel IHK Provinsi Banten yang mengalami deflasi dan 1 wilayah mengalami inflasi.
"Daerah yang mengalami deflasi yaitu Kota Serang (-0,33% mtm), Kota Tangerang (-0,30% mtm), Kab. Pandeglang (-0,30% mtm), Kota Cilegon (-0,03% mtm), sedangkan Kab. Lebak tercatat inflasi terbatas (0,03% mtm). Komoditas komoditas tomat, bawang merah, dan cabai merah menjadi 3 (tiga) komoditas utama yang mendorong deflasi. Hal ini sejalan dengan pasokan yang meningkat dari daerah sentra produksi dan didukung distribusi yang lancar," tegasnya.
Lanjut Ameriza, dari sisi stabilitas sistem keuangan, kinerja intermediasi perbankan di Provinsi Banten tetap baik dan terjaga.
Baca Juga: Rayakan HUT RI ke 79, Kereta Cepat Whoosh Beri Diskon Menarik Untuk Tiket Perjalanan 17 Agustus
Hal inipun, sambungnya, didukung oleh beberapa indikator perbankan yang mencatat pertumbuhan positif diantaranya aset perbankan tercatat tumbuh meningkat sebesar 14,80% (yoy) dan Dana Pihak Ketiga tumbuh 11,11% (yoy).
Lebih lanjut, penyaluran kredit provinsi Banten tetap tumbuh sebesar 8,04% (yoy) dengan penyaluran kredit UMKM tercatat sebesar Rp 59,41 trilliun atau tumbuh sebesar 8,65% (yoy). Sejalan dengan hal tersebut, risiko kredit yang tercermin Non Performing Loan tercatat sebesar 2,80%.
Selanjutnya, masih kata Ameriza, sampai dengan akhir triwulan II 2024, Banten masih menjadi provinsi dengan net outflow sebesar Rp2,61 Triliun disertai dengan meningkatnya transaksi non tunai.
"Total outflow sampai sampai dengan Juni 2024 mencapai Rp4,23 Triliun dan inflow mencapai Rp 1,62 Triliun. Hingga Triwulan II 2024, pemanfaatan QRIS sebagai kanal pembayaran digital terus meningkat. Volume transaksi mencapai 46,41 juta dengan nominal transaksi mencapai Rp4,42 Triliun dengan jumlah pengguna QRIS mencapai 2,71 juta. Dengan capaian ini maka pengguna QRIS di Banten berada di posisi 5 secara Nasional," ujarnya.
"Melihat perkembagan kondisi perekonomian, pada 2024 pertumbuhan ekonomi Banten diprakirakan meningkat dalam kisaran 4,7-5,5% didukung oleh permintaan domestik utamanya berlanjutnya pertumbuhan konsumsi. Sementara dari sisi pergerakan harga, inflasi Banten diprakirakan akan kembali melandai dan berada dalam target inflasi Nasional 2,5% ±1,00% secara tahunan. Bank Indonesia akan terus memperkuat," tambahnya.
Melihat hal itu, Ameriza menegaskan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten sebagai advisory pemerintah daerah, terus berkoordinasi dan bersinergi dalam mendukung menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan termasuk diantaranya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Baca Juga: Sejarah, Prestasi dan Perjalanan Blackpool FC, Klub Sepak Bola Tangguh dari Inggris
Lebih lanjut, pada pada tanggal 30 Agustus s.d. 1 September 2024 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten akan menyelenggarakan Sharia Festival Jawara (SHAFARA) Tahun 2024 dengan mengangkat tema Membangun Ekonomi dan Keuangan Syariah Banten yang Inklusif, Berkelanjutan,dan Berorientasi Digital.
"Kegiatan akan diselenggarakan di Bintaro Xchange Mall Tangerang. Guna memeriahkan kegiatan SHAFARA dan dalam rangka meningkatkan Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah di wilayah provinsi Banten, penyelenggaraan kegiatan akan disinergikan dengan kegiatan Festival Rupiah Banten (FERBA)," tuturnya.***