TOPMEDIA - Perkembangan teknologi dalam industri keuangan semakin pesat dan disebut membawa banyak dampak positif bagi masyarakat.
Salah satunya dengan mengubah cara-cara nasabah menggunakan layanan banking.
Diketahui, kalau dulu mesin ATM begitu populer dipakai nasabah dalam melakukan berbagai transaksi.
Ketua Umum Forum Human Capital Perbankan Indonesia (FHCPI), Suryantoro Waluyo mengatakan kalau industri perbankan di Indonesia dapat mengimbangi laju perubahan teknologi, bertahan agar tetap relevan.
Dia juga menyebut kalau industri keuangan Indonesia mampu untuk memanfaatkan bonus demografi menuju era Indonesia Emas di tahun 2045.
"Perubahan digitalisasi yang masif memaksa seluruh aspek pengelolaan SDM, mulai dari desain pekerjaan dan organisasi, peningkatan bidang keahlian baru (reskilling), cara mengelola talenta masa kini, hingga kiat-kiat manajemen remunerasi yang dapat meningkatkan produktivitas," katanya dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (7/12/2023).
Baca Juga: Kondisi Wisata di Anyer - Cinangka Dipastikan Aman, Ini Penjelasan PHRI Kabupaten Serang
Namun sayangnya transformasi digital ini dikhawatirkan berdampak pada pengurangan jumlah cabang bank-bank yang ada di Indonesia.
"Secara tidak langsung perubahan ini berdampak pada pengurangan jumlah cabang selama lima tahun terakhir dan pergeseran keahlian yang dibutuhkan," jelasnya.
Dia pun kembali menegaskan kalau disrupsi secara masif ini perlu dibarengi dengan perubahan pengelolaan SDM.
Baca Juga: Bedah Kurikulum Perkumpulan Program Studi Doktor Pendidikan 'PPSDP'
"Acara koferensi inj penting sekali, terima kasih atas semua pihak yang telah mendukung, Bank Muamalat, Muamalat Institute, Bank Indonesia, BCA, WTW Deloitte dan masih banyak lagi. Mari kita songsong bonus demografi, dan Indonesia emas 2045," tukas Suryantoro Waluyo.***