TOPMEDIA – Sastrawan sekaligus pemerhati seni dan film Seno Gumira Ajidarma mendapatkan penghargaan Honorary Award dari Sinematek Indonesia.
Berikut ulasan sastrawan Seno Gumira Ajidarma mendaptkan penghargaan Honorary Award dari Sinematek Indonesia.
Penghargaan Honorary Award yang diterima sastrawan Seno Gumira Ajidarma diberikan Sinematek Indonesia karena telah memberikan kontribusi penting terhadap arsip film Indonesia.
Baca Juga: Ini Daftar Seniman yang Menerima Penghargaan Honorary Award di HUT Sinematek Indonesia ke 47,
Seno Gumira Ajidarma telah memberikan banyak perhatian terhadap Sinematek Indonesia dan kontribusi pentingnya sebagai pelaku dan akademisi seni budaya khusunya film Indonesia.
Honorary Award diadakan Sinematek Indonesia untuk yang ke tiga kalinya sejak tahun 2019.
Penghargaan untuk pelaku seni budaya rutin diadakan bertepatan dengan HUT Sinematek Indonesia ke 47.
Baca Juga: Sinopsis Film The Cow, Awal Modernisme Sinema Iran
Para pelaku seni budaya yang dapat penghargaa Honorary Award tercatat memiliki kontribusi pada kelangsungan dokumentasi khusunya arsip film Indonesia.
Sastrawan Seno Gumira Ajidarma merupakan salah satu sastrawan Indonesia yang masih produktif menulis karya sastra hingga saat ini.
Seno Gumira Ajidarma dilahirkan di Boston pada 19 Juni 1958, lalu menetap lama di Yogyakarta.
Baca Juga: 7 Film Gerakan Sinema Baru Film Iran yang Perlu Ditonton
Salah satu buku Saksi Mata merupakan buku kumpulan cerpen karya Seno Gumira Ajidarma yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1994 oleh penerbit Bentang Budaya.
Cerita-cerita yang terkumpul dalam buku Saksi Mata ini sebenarnya merupakan cerita-cerita yang berdasarkan pada kejadian nyata.
Pada mulanya karya itu merupakan berita-berita yang ditulis oleh Seno Gumira Ajidarma ketika menjabat sebagai redaktur pelaksana Jakarta Jakarta, mengenai insiden Dili yang terjadi pada tahun 1991.