Kampung Naga di Tasikmalaya, Yuk Liburan ke Kampung ini dan Mengenal Adatnya

photo author
- Jumat, 16 Februari 2024 | 14:48 WIB
Kampung Naga Tasikmalaya (Topmedia.co.id / Istimewa)
Kampung Naga Tasikmalaya (Topmedia.co.id / Istimewa)

TOPMEDIA - Kampung Naga (aksara Sunda) adalah sebuah perkampungan tradisional Sunda yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Kampung ini merupakan suatu perkampungan yang dihuni oleh sekelompok masyarakat yang sangat kuat dalam memegang adat istiadat peninggalan leluhurnya, dalam hal ini adalah adat Sunda.

Seperti permukiman Baduy. Kampung Naga menjadi objek kajian antropologi mengenai kehidupan masyarakat pedesaan Sunda pada masa peralihan dari pengaruh Hindu menuju pengaruh Islam di Jawa Barat.

Kampung Naga  merupakan sebuah kampung adat yang masih lestari. Masyarakatnya masih memegang adat tradisi nenek moyang mereka. Mereka menolak intervensi dari pihak luar jika hal itu mencampuri dan merusak kelestarian kampung tersebut. Namun, asal mula kampung ini sendiri tidak memiliki titik terang.

Baca Juga: Ingin Lihat Lautan Awan yang Memukau ? Yuk Liburan ke Negeri di Atas Awan Lebak Banten

Tak ada kejelasan sejarah, kapan dan siapa pendiri serta apa yang melatarbelakangi terbentuknya kampung dengan budaya yang masih kuat ini. Warga kampung Naga sendiri menyebut sejarah kampungnya dengan istilah pareum obor.

Pareum jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, yaitu mati, gelap, dan obor itu sendiri berarti penerangan, cahaya, lampu. Jika diterjemahkan secara singkat yaitu, Matinya penerangan.

Hal tersebut berkaitan dengan sejarah kampung naga itusendiri. Mereka tidak mengetahui asal usul kampungnya.

Masyarakat Kampung Naga menceritakan bahwa hal ini disebabkan oleh terbakarnya arsip/sejarah mereka pada saat pembakaran kampung naga oleh

Organisasi DI/TII Kartosoewiryo. Pada saat itu, DI/TII menginginkan terciptanya negara Islam di Indonesia. Kampung Naga yang saat itu lebih mendukung Soekarno dan kurang simpatik dengan niat Organisasi tersebut. Oleh karena itu, DI/TII yang tidak mendapatkan simpati warga Kampung Naga membumihanguskan perkampungan tersebut pada tahun 1956. (Artikel Ini Dibuat Siti Nurhayati - Siswi PKL SMKN 1 Bayah)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ferry Yunandar Resmi Nahkodai DPD PSKBI Kota Serang

Minggu, 10 Agustus 2025 | 13:06 WIB
X