pemerintahan

Kepala Bappeda Banten : Bonus Demografi Jangan Jadi Petaka Akibat Pemuda Kalah Bersaing

Senin, 1 November 2021 | 20:35 WIB
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten, Mahdani (Foto : Topmedia)

SERANG, TOPmedia -  Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten, Mahdani mengatakan, kedepan, keberadaam kaum milenial bisa dipastikan akan mendominasi para pekerja di Indonesia, khususnya di Provinsi Banten sebagai bonus demografi perubahan kedepan.

Atas keberadaan bonus demografi tersebut, sambung Mahdani, pihaknya tidak berharap kedepan, keberadaan pemuda yang seharusnya sebagai motor penggerak bagi pembangunan malah sebaliknya  menjadi malapetaka lantaran tidak tertampungnya oleh perubahan akibat gagal bersaing. "Iya (menjadi bencana).

Oleh karena itu, pemuda harus bisa bersaing. Kita harus berubah. Kaum milenial harus bisa mengikuti segala perkembangan dibelahan dunia untuk diikuti adik-adik kita," katanya, saat menjadi Narusumber dengan tema pemberdayaan pemuda dalam rangka pemulihan ekonomi, pada salah satu hotel di kawasan Taman Sari Kota Serang, Senin (1/11/2021).

Oleh karena itu, pihaknya berharap kepada para pemuda di Banten khususnya, agar mulai mempersiapkan dirinya jauh-jauh hari, mulai dari segala sesuatunya agar terus dapat bersaing seiring pesatnya perkembangan teknologi  sekarang.

Terlebih saat ini, semakin banyak proyek-proyek infrastruktur di Banten yang bertujuan untuk peningkatan dan percepatan ekonomi, dengan begitu pemuda di Banten sudah sepatutnya memiliki etos dan semangat tinggi untuk belajar, termasuk dalam penguasaan teknologi dari segala lini.

Dengan begitu, kata dia, pada saat ada kesempatan, pemuda di Banten harus bisa bersaing dan meraih apa yang menjadi keinginannya masing-masing.

Pada sisi lain, berbagai upaya terus dilakukan Pemprov Banten agar kaum milenial di Banten bisa lebih siap. Salah satunya yang tengah dilakukan Pemprov Banten adalah dengan membuatkan program kejuruan disekolah agar sesuai kebutuhan lapangan kerja dilapangan dan masih banyak lagi.

"Semua lini, mitra ekonomi semua harus mengarahkan," katanya.

Berkaca dari Negara lain, sambung Mahdani, seperti dinegara Jepang yang dianggap sudah mempu memanfaatkan bonus demografinya dengan memanfaatkan berbagai perkembangan dan kemajuan teknologinya, sehingga mampu menampung para pemudanya.

"Kalau hari ini jalan-jalan ke Jepang,  malah kalau kita lihat di hotel-hotel, officeboy-nya 60 samapi 70 umurnya," katanya.

Plt.Kadispora Banten, Ahmad Syaukani mengatakan, kejadian pandemi covid-19 semakin mempercepat perubahan gaya hidup dan prilaku masyarakat yang semakin memanfaatkan perkembangan teknologi. "Belanja-belaja dan rapat-rapat sekarang banyak dilakukan secara online. Ini bukti teknologi tidak bisa dilawan," katanya.

Atas kondisi itu, sambung Ahmad Syaukani, jangan kaget jika ada orang yang nampaknya tidak bekerja karena aktifitasnya selalu dari dalam rumah. Namun tetap berpenghasilan bahkan berpotensi untuk mendapatkan uang lebih, semua dilakukan cukup melalui handphone.

"Itu karena dia mampu memanfaatkan perkembangan teknologi. Walau keliatannya tidak bekerja, malah dianggap kaya orang nuyul," katanya.

Masih kata Ahmad Syaukani, banyak perubahan yang harus diikuti kaum milenial di Banten, khususnya hal-hal positif yang secepatnya dikuasai, agar kaum milineal di Banten kedepan memiliki daya saing tinggi. (Den/red)

Halaman:

Tags

Terkini

PWNU Banten Serukan Islah Terkait Konflik di PBNU

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:24 WIB