SERANG, TOPmedia - Pademi Covid-19 tidaklah mempengaruhi produksi beras maupun padi di Ibu Kota Banten. Hal itupun, terbukti pada saat mengunjungi Kampung Manggerong, Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen. Produksi beras/padi mengalami peningkatan.
"Panen kali ini sampai 10 ton mas, biasanya mah hanya 5 ton dalam sekali panen," ungkap Abah Yusuf, salah satu petani asal Sawah Luhur, Selasa(13/10/2020).
Abah Yusuf menjelaskan, bahwasanya musim panen di 2020 dapat dua kali panen. Pertama pada bulan April 2020, dan sekali di bulan Oktober.
"Alhamdulillah bisa dua kali panen, biasanya mah hanya sekali panen. Karena musim kemarau," jelas Abah Yusuf.
Sementara itu, Dinas Pertanian Provinsi Banten bersama dengan kabupaten/kota di Banten sudah melakukan langkah-langkah dalam upaya meningkatkan produksi beras/padi, dalam mengantisipasi kekurangan pangan di Banten pada pandemi COVID-19.
"Saya rasa tidak perlu khawatir kekurangan pangan. Apalagi sekarang ini kita memasuki kemarau basah. Ini artinya masih memungkinkan banyak hujan, meskipun memasuki musim kemarau, ini bisa dimanfaatkan untuk menanam padi," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauchid melalui sambungan telephone.
Agus mengakui, pihaknya sudah memperhitungkan berbagai kemungkinan kaitannya dengan ketersediaan pangan di Banten, terutama dalam hal produksi padi.
"Semuanya sudah kita perhitungkan jauh-jauh hari. Jadi tidak akan kekurangan produksi pangan," jelasnya.
Diketahui, upaya yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Banten maupun Kabupaten Kota yakni dengan menyalurkan bantuan benih padi, pupuk subsidi, percepetan tata keloa manjemen air dengan pembuatan embung, irigasi tersier.
Bahkan setiap seminggu dilakukan 'update' angka tanam. Hitungan produksi beras Januari sampai Desember 2020 sekitar 1.358.617 kilogram dengan angka konsumsi 1.346.271 kilogram. Jadi hitungan kecilnya masih ada surplus sekitar 12.347 ton. Kalau hitungan maksimal, angka surplusnya bisa mencapai 50 sampai 100 ribu ton. (Feby/Red).