pemerintahan

Dulu Jualan Lemper, Sekarang Jadi Orang Nomor Dua di Kabupaten Serang

Rabu, 26 Agustus 2020 | 17:14 WIB
Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa

SERANG, TOPmedia - Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa ternyata sempat jualan lemper dan gemblong. Siapa sangka, masa kecil pendamping Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah berawal dari keluarga kurang mampu.

Demi mencukupi ekonomi keluarga, Pandji rela jualan lemper dan gemblong. Ia bercerita, saat itu ayahnya bekerja sebagai tentara rakyat dan memiliki dua bintang setelah berhasil ikut perang kemerdekaan tahun 1945 serta perebutan Irian Jaya.

“Dua bintang ini hanya  didapatkan oleh pejuang yang ikut perang, makanya  keluarga di rumah suka ditinggal jauh sama ayah untuk tugas. Termasuk pernah ke Irian Barat, ditugaskan berperang mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia,” ujar Pandji saat bersilaturahmi dengan wartawan, di Kantor Pemkab Serang, Rabu (26/8/2020).

Pandji mengakui, selama ayahnya bertugas berperang memperebutkan dan mempertahankan kemerdekaan, maka secara finansial, kondisi ekonomi keluarganya berkurang. Apalagi, akses pengiriman uang pada zaman tersebut belum tersedia seperti sekarang.

“Jadi selama ayah tugas berperang, Ibu juga jualan kayu bakar dan saya  jualan lemper dan gemblong untuk menambah penghasilan di rumah,” kata pria kelahiran Waringinkurung, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang ini.

Berdasarkan pengalaman yang sering ditinggalkan kepala keluarga, Pandji pun mendapat pesan dari ayahnya. Yakni harus memiliki pekerjaan yang memiliki waktu luang lebih banyak untuk keluarga. “Kami diminta agar fokus mengajari anak mengaji dan ibadah secara fokus agar menjadi orangtua secara utuh,” tuturnya.

Ia mengaku, mulai tahun 1965 baru bisa hidup secara normal seperti keluarga lainnya dengan ekonomi dan kebutuhan mulai tercukupi. Saat itu, ayahnya sudah kembali dari medan perang. “Saat itu, ayah sudah mulai tidak tugas bolak-balik ke berperang sehingga kebutuhan bisa terpenuhi,” ujar ayah dari empat anak dan satu istri ini.

Pandji menjelaskan, ayahnya meninggal karena insiden tabrak lari, saat akan salat magrib berjamaah ke masjid. “Alhamdulillah sebelum meninggal ayah tidak memiliki riwayat penyakit yang berat, jadi keluarga sudah ikhlas saat ayah meninggal pada usia 86 tahun,” ucapnya.

Sekadar diketahui, Pandji Tirtayasa lahir pada tanggal 12 Januari 1954 di Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang. Ia merupakan putra asli Kabupaten Serang dari pasangan Ma’mun dan Siti Atikah. Kini ia menjabat sebagai wakil bupati Serang mendampingi Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah. (Feby/Red).

Tags

Terkini

PWNU Banten Serukan Islah Terkait Konflik di PBNU

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:24 WIB