SERANG, TOPmedia - Pasar Induk Rau (PIR) yang berada di Kota Serang masihlah terlihat kumuh dan tidak terurus. Bahkan persoalan penempatan Pedagang Kaki Lima (PKL) semenjak dibangun pada tahun 2003 belum menemukan solusi.
Terlebih usia PIR sudahlah memasuki umur ke 17 tahun, dan relokasi maupun penempatan untuk para PKL berjualan telah melalui 4 kali program pada tahun 2016.
Upaya penertiban maupun relokasi untuk para PKL yang berjualan di trotoar dan spadan jalan PIR Kota Serang teruslah dilakukan. Kali ini Walikota Serang, Syafrudin turun tangan secara langsung untuk mengatasi penataan PIR menjadi lebih baik. Ia pun melakukan bersih-bersih di area sekitar PIR, dalam upaya merayu dan mengajak sejumlah PKL yang masih berjualan disembarang tempat.
Walikota Serang, Syafrudin melakukan bersih-bersih di Pasar Induk Rau ditemani oleh Kepala OPD di lingkungan Pemkot Serang dan juga Komandan Kodim 0602/Serang, Kolonel Mudjiharto serta Direktur PT Pesona Banten Persada.
Agenda bersih-bersih itupun, dilakukan mulai dari kawasan Terminal Cangkring, sisi selatan, sisi depan, sisi utara dan belakang PIR semenjak pukul 07:30 WIb sampai dengan pukul 11:30 WIB.
"Bersih-bersih ini dilakukan sebagai tindaklanjut kesepakatan antara Pemkot dan PKL untuk pemindahan pedagang di luar ke dalam area pasar. Mudah-mudahan kegiatan ini dilaksanakan dengan rutin. Saya meminta kepada Pol PP untuk bisa menertibkan pedagang yang berdagang di lokasi terlarang,†kata Syagrudin, di sela-sela bersih-bersih berlangsung, Jumat (6/9/2019).
Lanjut Syafrudin, setelah PKL dipindahkan ke dalam area pasar, pihaknya akan memasang pot-pot bunga untuk memperindah area luar pasar. Kemudian, kata dia, pemasangan rambu-rambu lalu lintas di sekitar PIR. “Ini agar lalu lintasnya lancar, dan parkir pun tidak sembarangan. Sehingga tidak lagi mengalami kemacetan,†ujarnya.
Tak lupa, Syafrudin menjelaskan, tujuan penataan dilakukan agar PIR menjadi rapi, bersih dan nyaman. Dengan begitu, sambungnya, pembeli menjadi tenang maupun aman, karena PKL berjualan pada lokasi yang memang diperuntukan untuk berdagang. “Jadi tidak ada lagi yang jualan di trotoar dan bahu jalan. Bahkan terminal Cangkring inipun menjadi area kendaraan. Semuanya harus mengikuti aturan,†jelasnya,
Kemudian untuk ke depan, masih kata Syafrudin, penataan juga akan dilakukan lebih teratur, dan pedagang akan ditempatkan sesuai dengan jenis dagangannya. Hal ini untuk memudahkan pembeli saat mencari kebutuhan. Bahkan, Syafrudin juga mengaku, sudah menginstruksikan Satpol PP untuk stay, agar para pedagang tidak kembali ke jalan ataupun trotoar.
“Percuma dibersihkan, kalau pedagangnya balik lagi. Jadi Kalau sudah ditertibkan tolong dipertahankan untuk Satpol PP. Lalu bagi PKL jangan khawatir, karena penempatan lokasi sudah diatur. Seperti, jual sayur di atas, di bawah jangan jual sayur kembali. Karena yang atas pasti enggak laku,†tandasnya. (TM3/Red)