SERANG, TOpmedia - Setiap harinya, Kota Serang menghasilkan 360 ton sampah. Namun, hanya 80 ton sampah saja yang bisa terangkut, oleh 29 truk sampah milik Pemkot Serang.
"Karena keterbatasan armada, personil, sehingga tidak dapat melaksanakan (pembuangan sampah) secara maksimal," kata Ipiyanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkot Serang, saat ditemui di ruangannya, Rabu (19/06/2019).
Sampah itu dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Ahir (TPSA) Cilowong. Bahkan, sampah dari Pemkab Serang, pertokoan dan pusat perbelanjaan di Kota Serang pun, membuang di lokasi yang sama.
Sampah itu dihasilkan oleh 645 ribu penduduk Kota Serang. Saat siang hari, jumlah orang yang beraktivitas di pusat Ibu Kota Banten itu akan lebih banyak, karena banyak karyawan yang beraktivitas di Kota Serang dari daerah lain.
"Persoalannya tidak hanya memindahkan dari satu tempat ke tempat lain, tapi mengurusi dari hulu ke hilir. Masyarakat diharapkan membuang sampah di TPS yang sudah kita siapkan, sehingga mudah untuk diangkut," terangnya.
Guna mengurangi gas metana dan bau sampah, Ipiyanto berencana membuat saluran udara, air hingga menanam pohon keras, disekeliling TPSA Cilowong.
"Nanti Cilowong bukan hanya sebagai tempat pembuangan sampah, tapi juga tempat edukasi, seperti pembuatan briket yag akan kita jual ke PLN dan kita tata," jelasnya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari DLH Kota Serang, penghasil sampah terbanyak ada di Kecamatan Serang, sebanyak 113,2 ton per hari. Disusul Taktakan sebanyak 72,8 ton, Walantaka 43,7 ton, Cipocok Jaya 42,4 ton, Curug 26,3 ton. Sedangkan Kecamatan Kasemen, DLH belum memiliki datanya. (YDtama/Red)