pemerintahan

Perusahaan Boleh Untung, Petani Harus Sejahtera

Rabu, 3 Mei 2017 | 18:30 WIB
Bupati Pandeglang Irna Narulita melihat hasil tanaman petani pada acara Expo Produksi Benih PT Easwest Seed Indonesia. Rabu (03/05/2017)

PANDEGLANG,TOPmedia - Bupati Pandeglang Irna Narulita membuka acara Expo Produksi Benih PT Easwest Seed Indonesia. Kerjasama ini selain membuat perusahaan mendapat keuntungan dengan benih yang unggul, petanipun harus sejahtera. Demikian disampaikan Irna Narulita saat membuka Inovasi Expo Produksi Benih PT Easwest Seed Indonesi di Desa Sekong, Kecamatan Cimanuk, Pandeglang, Banten, Rabu (03/05/2017).

Menurut Irna, dalam kerjasama yang baik jelas akan ada simbiosis mutualisme. Pada akhirnya kesejahteraan para petani yang harus diutamakan.

“Petani juga harus telaten dalam mengerus tanamannya. agar benih yang di dapat merupakan benih unggulan," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Seed Operation PT Easwest Seed Indonesia Agung Subroto menyampaikan, kerjasama ini sudah berjalan dari tahun 2001. Dalam kurun waktu kurang lebih enam belas tahun ini sudah banyak petani yang berhasil.

“Sentra petani kita ada di tiga kecamatan yaitu Sobang, Patia, dan Angsana. Dengan jumlah 20  kelompok, 850 petani yang menggunakan produk kami cap Panah Merah,” katanya.

Agung menjelaskan, inovasi pembenihan yang di kembangkan untuk memenuhi kebutuhan petani. Acara expo ini ada di dua tempat  yaitu jawa timur dan Provinsi Banten tepatnya di Pandeglang.

“Benih kita ini hibrida hasil dari perkawinan bibit unggul.  Yang akan kita sebarluaskan di antaranya, cabai, paria, oyong, buncis, kacang panjang, dan sawi,” jelasnya.

Salah satu petani yang sudah bekerjasama dengan PT Easwest Seed Indonesia adalah Ustad Jaenudin petani kunci dari desa bojen kecamatan sobang.

Jaenudin menuturkan, pihaknya bergabung mulai dari tahun 2002 hingga saat ini. Dari mulai anggota kelompok tani 4 orang, sampai tahun 135 pada tahun 2005. Dan tahun 2012 anggota kelompoknya sudah mencapai 500 orang.

“Karena satu kelompok tidak boleh lebih dari dua ratus orang, jadi kelompok kami pecah jadi empat. Tiga kelompok lainnya diketuai oleh Abdullah, Johadi, dan Sama’aun,” katanya.

Masih kata Jaenudin, sebelum pihaknya bergabung, ekonomi di daerah setempat kurang baik karena menanam hanya satu komoditi yaitu padi.

“Tapi setelah bergabung, kami menanam benih sayuran kemudian ditanami kacang panjang, paria, alhamdulillah ekonomi di desa kami bojen maju,” jelasnya.

Jaenudin memaparkan, setelah pihaknya bekerjasama dengan PT Eastwest seed Indonesia (Eswes) banyak sekali keuntungan yang diperoleh. Namun kata jaenudin, petani juga harus serius dalam perawatan tanaman nya, Karena tanaman ini akan dijadikan sebagai benih unggul oleh perusahaan.

“Waktu kelompok kami masih 500 orang, satu kali panen kami dapat mencapai 10 milyar dibayar oleh perusahaan. Setelah dibagi empat paling Rp 2 miliar yang kami peroleh. Bulan ini saya nanam semangka, benih yang kami dapat 26 kilo, harga perkilonya satu juta dua ratus,” paparnya.

Halaman:

Tags

Terkini

PWNU Banten Serukan Islah Terkait Konflik di PBNU

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:24 WIB