JAKARTA, TOPmedia - DPR RI hari ini, Rabu (07/09/2016) menggelar Fit And Proper Test kepada Calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Komjen Pol Budi Gunawan.
Dalam kesempatan ini. Wakil Kepala Kepolisian RI tersebut mengaku akan memaparkan program optimalisasi intelijen di bawah koordinasi institusinya.
"Saya akan paparkan visi misi program terkait penguatan optimalisasi kerja intelijen di BIN," ujarnya di Gedung Nusantara II DPR, Jakarta, Rabu (7/9/2016).
Dia memahami bahwa salah satu fungsi BIN yang diatur dalam UU 17 Tahun 2011 adalah sebagai koordinator pelaksana intelijen yang ada di Indonesia. Menurut dia, instrumen di BIN terdiri dari TNI, Polri dan pegawai negeri sipil (PNS), sehingga sumber daya yang ada harus dioptimalkan.
"Sumber daya yang ada harus dioptimalkan dan disinergikan agar solid dalam menjalankan tugas," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan, selama ini kerja intelijen masih terjadi ego sektoral antarinstitusi sehingga kepemimpinan Kepala BIN yang baru nantinya harus bisa meningkatkan koordinasi.
Hal itu, menurut dia, sangat penting sehingga kerja intelijen berjalan efektif dan efisien serta tidak terjadi lagi ego sektoral sehingga menghasilkan informasi intelijen yang akurat.
"Selama ini koordinasi intelijen sudah berjalan, namun harus diakui masih ada ego sektoral. Karena itu, Kepala BIN yang baru harus bisa meningkatkan kerja intelijen agar lebih efektif dan efisien," ungkapnya.
Diketahui, Kepala BNN Komjen Budi Waseso turut hadir dalam acara tersebut. Setelah uji, Komisi I langsung akan merumuskan pertimbangan terkait calon kepala BIN. Hasil ini akan disampaikan di rapat paripurna esok hari. (Landy/Red)