TOPMEDIA.CO.ID – Pengajian di lingkungan Pondok Pesantren Ta’dibul Ahkam diwarnai pesan mendalam dari Pimpinan Ponpes, KH. Achmad Badrudin RH, yang juga Anggota Komisi Fatwa MUI Provinsi Banten.
Dalam Pengajian rutin sekaligus Ceramah yang digelar Jumat dan Sabtu, di Kampung Kembang Jati, Desa Bojong Pandan, Kecamatan Tunjung Teja Kabupaten Serang, Provinsi Banten, beliau menyampaikan pesan penting, menjaga kemaslahatan umat dan bijak menghadapi dinamika politik yang tengah memanas di tanah air.
Dalam sesi awal pengajian sekaligus Ceramah, KH. Achmad Badrudin menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan sekadar rutinitas, melainkan wadah pembinaan moral bagi jamaah.
Baca Juga: Kembali Melesat Kencang di Buriram, Pebalap Astra Honda Raih Posisi Tiga Besar Klasemen TTC 2025
“Pengajian dan ceramah ini bertujuan untuk kemaslahatan umat, agar kita dapat menolak berbagai mafsadah atau hal-hal yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya, Sabtu (22/11/2025) di Masjid An-Nasyi’ah.
Dirinya turut mengapresiasi lingkungan santri dan masyarakat yang dinilai solid dalam menjaga nilai keislaman.
“Insya Allah Masyarakat di sini, khususnya para santri, adalah lingkungan yang bisa dipertanggungjawabkan. Bahkan bisa dikatakan sebagai kota santri yang penuh nilai-nilai keislaman,” tambahnya.
Baca Juga: Unpam Kampus Serang dan HR Retail Indonesia Tandatangani Kerjasama
KH. Achmad Badrudin berharap kegiatan semacam ini terus menjadi penguat dalam membangun masyarakat yang religius, aman, dan penuh keberkahan.
KH. Achmad Badrudin menyampaikan imbauan tegas terkait kericuhan yang terjadi setelah penonaktifan lima anggota DPR RI oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) pada 5 November 2025.
Masih dirinya, menyoroti bahwa pernyataan publik Adies Kadir, Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, Eko Patrio, dan Uya Kuya yang ramai beredar di media sosial telah memicu ketersinggungan masyarakat. Dampaknya menjalar hingga aksi protes, penyerangan rumah para anggota DPR, penjarahan, hingga pembakaran Kantor DPRD.
“Kejadian ini mengingatkan kita bahwa dalam menggunakan media sosial harus berhati-hati. Ucapan yang kita keluarkan harus dipikirkan terlebih dahulu. Mulutmu harimaumu,” tegasnya.
KH. Achmad Badrudin meminta masyarakat, khususnya warga Banten, untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya. Ia menekankan pentingnya menjaga keamanan lingkungan dan terus mendoakan keselamatan daerah.