TOPMEDIA.CO.ID - Hutang atau utang merupakan kewajiban untuk seseorang membayarnya.
Namun, taukah kau Bagaimana menyikapi orang yang yang meminjam uang tapi tidak mau membayarnya ?
Buya Yahya menjelaskan, bahwasanya Islam adalah agama indah, mengajarkan keindahan dalam kehidupan bermasyarakat.
Baca Juga: Amankan 4 Pasangan Bukan Muhrim, Polsek Cipocok : Eh, Ada Plastik Miras Juga Loh !
Suatu hal yang sangat wajar dan dibenarkan jika terjadi pinjam meminjam dalam hidup bermasyarakat.
Namun dalam hal ini, kata Buya Yahya, Islam telah memberikan pengarahan agar pinjam meminjam tetap indah.
"Pertama Islam mengajarkan agar kita mencatat saat terjadi utang piutang, dan jangan sampai kita meremehkan perintah ini sekecil apapun, serta seremeh apapun yang kita pinjam dan pinjamkan," kata Buya Yahya di blog pribadinya, buyayahya.org.
Baca Juga: Bulan Ramadhan, Yuk, Kenali Anggota Keluarga Nabi Muhammad SAW
Buya Yahya menyarankan, supaya mencatat utang adalah ibadah, biarpun dengan teman dekat, orang tua atau saudara.
Sebab, kata Buya Yahya, yang meninggalkan catatan utang ini adalah meninggalkan petunjuk dari Allah SWT.
"Sehingga, bagi yang meminjam jika sudah jatuh tempo ia wajib mengembalikannya jika sudah mampu. Jika ia sudah mampu dan tidak membayar, maka ini adalah termasuk dosa besar dan akan dihinakan oleh Allah di dunia dan di akhirat," jelas Buya Yahya.
Baca Juga: Viral Video Balita Perempuan Penuh Bulu, Begini Kisahnya !
Lanjut Buya Yahya, bahawasanya jika memang benar-benar belum mampu, memang tidak wajib untuk membayar sampai ia mampu.
"Dalam hal ini seorang muslim dituntut untuk jujur kepada Allah, jangan sampai ia mampu membayar akan tetapi ia berpura-pura tidak mampu, itu adalah kemunafikan dan itu adalah dosa besar, sungguh Allah maha mengetahui yang tersembunyi dihati hambanya," tegas Buya Yahya yang dikutip pada Minggu 10 April 2022.