TOPMEDIA.CO.ID – Semua orang pasti kesulitan dalam menghadapi orang munafik. Pasalnya, orang munafik pandai menyembunyikan keburukan karena yang ia tampakan hanya kebaikan saja, tentu nya hanya untuk memperdaya lawan.
Menurut pengertian Islam, munafik itu ada dua. Petama, ialah munafik i’tiqadi keyakinan, yakni kalau apa yang ada pada batin berbeda dengan apa yang tampak pada lahiriahnya dalam hal keyakinan iman. Kedua, ialah munafik amali ‘dalam hal amal yakni jika apa yang ada di dalam batin berbeda dengan lahiriahnya dalam hal selain itu.
Menurut definisi lbnu Rajab, munafik dalam pengertian syariat itu terbagi menjadi dua bagian. Pertama ialah munafik besar. Yaitu jika seseorang memperlihatkan iman kepada Allah, kepada malaikat-malaikat Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada rasul-rasul Nya, dan kepada dan Hari Kiamat, namun ia menyembunyikan sesuatu yang bertententangan dengan semua atau sebagian dari hal tersebut.
Gejala kemunafikan sesungguhnya telah muncul sejak pembentukan masyarakat Islam awal. Yakni, selalu ada sekelompok orang yang tidak mempunyai keyakinan tentang Islam, namun demi melindungi kepentingan dirinya mereka memperkenalkan dirinya secara lahiriah sebagai seorang muslim.
Baca Juga: Jadi Rahasia Turun Temurun, Berikut 8 Makanan Yang Bisa Bikin Kulit Putih
Dalam masyarakat Islam yang baru terbentuk menyusul hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah, ada sekelompok manusia yang menyatakan keimanannya secara lahiriah kepada Rasulullah SAW demi melindungi kepentingan pribadinya, namun dalam dirinya mereka tidak beriman sama sekali dan tidak percaya Nabi Muhammad sebagai utusan Allah Swt.
Dalam lanskap al-Quran, definisi kemunafikan tidak hanya terbatas disebutkan untuk kelompok ini, melainkan juga mencakup sebagian orang mukmin yang selalu berteman dengan orang-orang kafir dan menjadikan mereka sebagai pemimpinnya.
Dalam ayat 138 surah al-Nisa’ dikatakan;
بَشِّرِ الۡمُنٰفِقِيۡنَ بِاَنَّ لَهُمۡ عَذَابًا اَلِيۡمًا
“Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih.” (QS: Surat An-Nisa’: 138).
Kelompok inilah yang membuat banyak masalah bagi Nabi dan masyarakat Islam yang baru berdiri. Allah Swt berkali-kali memperingatkan orang-orang seperti.
Salah satu peringatan yang disampaikan adalah tempat abadi mereka adalah neraka yang paling bawah, yang di dalamnya tidak ada teman dan siapa pun yang dapat membantunya. Atau, di dunia Allah menstempel hati mereka dan menutup telinga dan mata mereka.