TOPMEDIA – Salah satu kisah yang disinyalir oleh beberapa peneliti dan sebagian mufasir, mempunyai data dan fakta sejarah kisah Ashabul Kahfi.
Sebagian besar mufasir mempunyai narasi kisah yang sama ketika menjelaskan kisah ini; mereka (para pemuda penghuni gua) pergi meninggalkan kota, menuju kesebuah gua, dan tertidur didalamnya dalam jangka waktu yang relatif lama.
Di antara persoalan Ashabul Kahfi yang melatarbelakangi perbedaan mereka adalah pada sisi historis kisah Al- Qur'an, yang notabene berkutat pada persoalan data dan fakta sejarah yang terkait secara langsung dengan kisah yang ada.
Baca Juga: Zubair bin Awwam Radhiallahu ‘Anhu, Kisah Sahabat Nabi Muhammad
Ulama pada umumnya bersepakat tentang tujuan dakwah dalam kisah-kisah Al-Qur'an, namun mereka mempunyai pandangan yang tidak sama dalam mengelompokkan kisah-kisah Al-Qur'an.
Kisah Ashabul Kahfi menurut Quraish Shihab yang dikaji para peneliti itu berpijak pada tinjauan kisah historis, dalam al-Qur'an. Adapun lokasi Gua Ashabul Kahfi tersebut salah satu dari 3 tempat yang diduga diantaranya Gua Efesus:
Gua di Efesus, Anatolia, sekarang Turki.
Baca Juga: Film A Separation, Kisah Moral yang Pilu dari Kelas Menengah Terdidik
Gua ini juga turut menepati ciri-ciri yang diberikan dalam Al-Quran tentang kisah Ashabul Kahfi. Namun Paulus orang Yahudi dan Kristian juga mempercayai 7 kisah penidur.
Kota kuno Efesus, terletak di dekat kota Selçuk di Izmir Turki. Kota yang memainkan peran penting dalam periode sejarah perdagangan karena lokasi geografisnya. Demografi kota derletak di antara Benua Eropa dan Asia.
Gua Efesus terletak di wilayah tengah pantai Aegea Anatolia. Dahulu kala, Efesus adalah pusat perjalanan dan perdagangan. Kota ini adalah salah satu pelabuhan yang terbesar dalam catatan sejarah kota kuno.
Ephesus merupakan kota pelabuhan kuno yang reruntuhannya terpelihara dengan baik di zaman turki Turki era modern. Kota ini pernah dianggap sebagai kota Yunani terpenting dan pusat perdagangan terpenting di kawasan Mediterania.
Baca Juga: Kisah Imam Ali bin Abi Thalib dan Perlakukannya kepada Perempuan
Sepanjang sejarah, Ephesus selamat dari beberapa serangan dan berpindah tangan berkali-kali di antara para penakluk***