TOPMEDIA.CO.ID - Muamalat Institute, anak usaha PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, menggelar webinar bertema “Strengthening Economic Foundation and Resilience in Digitalization Era” Selasa 1 Februari 2022.
Kegiatan inipun bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia, khususnya dalam aspek industri halal dan digitalisasi.
Direktur Utama Bank Muamalat, Achmad K. Permana mengatakan, saat ini Indonesia menduduki posisi ke-4 dalam indeks indikator ekonomi Islam global atau Global Islamic Economic Indicator (GIEI).
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Quraish Shihab
Selain itu, kata Achmad, Indonesia juga tercatat dalam 6 sektor industri halal yaitu makanan halal (peringkat 4), keuangan syariah (peringkat 6), wisata halal (peringkat 6), busana muslim (peringkat 3), farmasi dan kosmetik halal (peringkat 6) dan media-rekreasi halal (peringkat 5).
Potensi nilai industri halal diperkirakan akan terus mengalami peningkatan pada tahun 2022. Oleh karena itu, sambungnya, pelaku industri perlu pemahaman tentang regulasi ekonomi syariah dan kemampuan untuk melihat peluang dan potensi market tersebut.
“Resiliensi terhadap perkembangan teknologi di era digital menjadi modal untuk bangkit dan optimistis akan pemulihan ekonomi nasional, serta mendorong terwujudnya Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia. Alhamdulillah kini Bank Muamalat juga sudah bangkit dan akan ikut serta mendorong pertumbuhan ekosistem syariah," ujarnya.
Baca Juga: Kisah Anjing Yang Spontan Marah Saat Mendengar Nabi Muhammad SAW Dihina
Menurut Permana, sebagai salah satu bentuk upaya Bank Muamalat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia adalah dengan fokus pada segmen Islami, terutama haji dan umrah.
"InsyaAllah kami hadir dan akan terus bersinergi dengan berbagai stakeholder untuk melayani kebutuhan jamaah dan calon jamaah haji di Indonesia," jelasnya.
Direktur Eksekutif Muamalat Institute, Anton Hendrianto mengatakan, sinergi kebijakan yang erat dan kinerja perekonomian pada tahun 2021 menjadi modal untuk bangkit dan optimistis akan pemulihan ekonomi Indonesia yang lebih baik pada tahun 2022.
Baca Juga: Bangun Pelebaran Jembatan Ciujung Kabupaten Serang, Astra Tol Tangerang Merak Melakukan Contra Flow
Mengingat Indonesia memiliki banyak sumber daya yang memungkinkan untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia, termasuk sebagai negara dengan penduduk umat muslim terbanyak di dunia membuat Indonesia mempunyai pangsa pasar konsumen produk syariah yang besar sekaligus potensial melahirkan beragam inovasi produk.
"Webinar ini membahas mengenai bagaimana proyeksi ekonomi syariah, market dan teknologi 2022. Seberapa dalam dampak pandemi Covid-19 terhadap Ekonomi syariah di Indonesia. Bagaimana tren teknologi dan inovasi pada tahun 2022 dan bagaimana peran teknologi terkini (metaverse) terhadap pertumbuhan ekonomi dan industri halal di Indonesia," kata Anton.