SERANG, TOPmedia - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten ikut terlibat dalam upaya antisipasi penularan Covid-19 pada saat pemungutan suara Pilkada Serentak 2020 di empat kabupaten/kota se-Provinsi Banten.
BPBD Provinsi Banten bersama BPBD kabupaten/kota akan melakukan penyemprotan di seluruh Tempat Pengumutan Suara (TPS) sebelum digunakan masyarakat untuk menyalurkan hak suara.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan KPU, Bawaslu, dan Badan Kesbangpol Provinsi Banten terkait pelaksanaan pilkada serentak 2020 di empat kabupaten/kota Provinsi Banten.
“Bersama-sama dengan BPBD kabupaten/kota punya peran dalam pencegahan dan pemantauan pelaksanaan pilkada dari aspek protokol kesehatan harus betul-betul kita perhatikan,” katanya.
Pihaknya tidak ingin pemungutan suara menjadi klaster baru penularan Covid-19. Oleh karena itu perlu dipastikan seluruh rangkaian pada saat pemungutan suara sesuai dengan protokol kesehatan.
“Jangan sampai nanti kerumuman kemudian jadi klaster baru bagi penyebaran covid-19. Dalam sisi pelaksanaannya, tapi dalam aspek kesiapan kampanye terbuka dan lain sebagainya itu tentunya koordinasi dengan aparat keamanan,” katanya.
Adapun langkah antisipasi penularan Covid-19 yang dilakukan BPBD Provinsi Banten yaitu dengan melakukan penyemprotan di seluruh TPS, sebelum digunakan masyarakat untuk menyalurkan hak suaranya.
“Selain penyemportan di setiap TPS juga itu kan wajib dipersiakan untuk tempat mencuci tangan, sabunnya harus dipersiapkan, kemudian hand sanitizernya juga, kemudian masyarakat yang datang juga memakai masker, terutama petugas dilengkapi protokol kesehatan, ini sudah dibahas sesuai protap KPU juga,” ucapnya.
Tentang peta zona resiko penularan Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Pandeglang, ia mengimbau masyarakat tak euforia. Masyarakat harus tetap berhati-hati agar kasus Covid-19 tidak kembali mengalami kenaikan.
“Begitu tahu zona kuning kemudian kita terlena, lupa akan protokol kesehatan, nanti bukan hijau dari kuning malah jadi oranye kembali,” ucapnya.
Penurunan peta zona resiko penularan dua kabupaten tersebut patut disyukuri sebagai bentuk keberhasilan upaya bersama mulai dari pemerintah sampai masyarakat.
“Patut kita syukur berkait kerja keras kita semua, artinya tingkat kepedulian tingkat protokol kesehatan bisa terjadi penurunan. Tapi angan lengah, tetap menggunakan protokol kesehatan di semua aspek,” katanya.
Kepala Dinkes Banten Ati Pramudji H mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah melakukan sosialiasi kepada Dinkes tingkat provinsi se-Indonesia tentang sasaran vaksin masing-masing daerah.
Dalam kesempatan tersebut disampaikan bahwa jumlah sasaran vaksin di Banten mencapai 8.131.798 sasaran.