olahraga

Masa Kecil Hidup Dalam Peperangan, Luka Modric Sempat Jadi Pemain Andalan Real Madrid

Kamis, 22 Februari 2024 | 15:53 WIB
Luka Modric, bintang sepak bola asal Kroasia. Foto: TOPMEDIA / Istimewa

TOPMEDIA - Sang pemain bintang asal Kroasia, Luka Modric ini ternyata memiliki kisah yang sangat kelam. Masa kecilnya hidup dalam peperangan yang mengakibatkan kehilangan keluarganya.

Modric merupakan salah satu korban perang Balkan di tahun 1991. Perang Balkan merupakan sebuah perang etnis antara suku yang mendiami Republik Federal Sosialis Yugoslavia. Dinamakan perang Balkan karena peperangan ini terjadi di semenanjung Balkan.

Dalam tragedi itu Luka Modric mengalami hidup yang pahit mulai dari ayahnya pergi menjadi tentara Kroasia dan meninggalkan Modric bersama ibu serta adik-adiknya.

Hingga terbunuhnya sang kakek yang merupakan warga sipil oleh pemberontak Serbia di dekat rumahnya pada saat menggembala.

Baca Juga: Meski Bukan Tim Kuat, Rayo Vallecano Selalu Merepotkan Real Madrid di La Liga Spanyol

Luka Modric lahir pada tanggal 9 september 1985. Ia merupakan anak pertama dari pasangan Stipe Modric dan Radojka Dopud.

Ketegangan perang dan teror sudah menjadi makanan sehari-hari Luka Modric dan keluarganya. Bagi Luka Modric kejadian itu tak akan selalu membekas di ingatannya. Situasi itu sangat memilukan bagi dirinya yang masih sangat kecil.

Di era peperangan, Modric menghabiskan masa kecilnya di beberapa pengungsian. Rumahnya di Modrici dibakar hingga rata. Untuk menghilangkan rasa sedihnya, Luka Modric bermain bola di lapangan parkir. Hampir setiap hari Modric bermain bola bahkan ia tidur dengan membawa bolanya.

Baca Juga: Gilas Girona 0 - 4, Real Madrid Puncaki Klasemen, Barcelona Urutan 3

Tak disangka, Modric mempunyai bakat dalam sepak bola dengan menunjukkan keahliannya di turnamen pengungsian. Di turnamen itu, ia bertemu dengan Tomislav Basic, pelatih akademi.

Sempat ditolak di beberapa tim profesional, karena pada saat itu Luka Modric mempunyai tubuh yang kurus kecil hingga penuh luka. Namun, Tomislav Basic, sang pelatih akademi di pengungsian yang sudah menganggap Luka Modric sebagai anak angkatnya, tidak putus asa.

Tomislav Basic terus melatih bakat Modric sampai di usia ke 16 tahun. Modric berhasil lolos ke tim junior di klub raksasa Kroasia, Dinamo Zagreb. Semenjak bergabung dengan tim tersebut, karir Luka Modric menjadi gemilang.

Baca Juga: Hubungan tak membaik, Kylian Mbappe akan Hijrah ke Real Madrid, Berapa Gaji Mbappe di PSG ?

Puncak kegemilangan Luka Modric pada saat ia bergabung dengan Real Madrid pada tahun 2012. Luka Modric menjadi gelandang andalan yang dimiliki Madrid.  Dia bahkan pernah meraih sejumlah gelar individu termasuk Ballon dOr pada musim 2017-2018.

Itulah kisah sedih Luka Modric, kehilangan keluarganya hingga ditinggal pergi ayahnya di zaman perang. Kini Modric sudah berdamai dengan masa lalunya. (*)

Tags

Terkini