Terlebih, Portugis sudah berada di Sunda Kelapa berhasil diusir tentara gabungan Demak dan Cirebon yang dipimpin Fatahillah.
Di Pelabuhan Banten juga demikian, Portugis bercokol di pelabuhan dan Sunan Gunung Jati keburu menguasainya dari Pajajaran.
Keberhasilan Sunan Gunung Jati merebut Banten tercatat pada periode tahun 1525-1526.
Sunan Gunung Jati kemudian menetap beberapa saat di Banten dan membentuk suatu pemerintahan.
Baca Juga: Ketua HUT Banten Ke 23 Tahun, Deni Hermawan: Ini Momentum Pelaksanaan Reformasi Berdampak
Pada tahun 1552, Sunan Gunung Jati memilih kembali ke Cirebon, dan kekuasaan Banten diserahkan kepada anaknya, Maulana Hasanuddin.
Maulana Hasanuddin lantas dinobatkan sebagai raja pertama Kesultanan Banten, dan mengembangkan Pelabuhan Banten menjadi pusat perdagangan internasional.
Pusat Perdagangan di Banten
Berjalannya waktu, Banten menjelma menjadi pusat perdagangan besar yang melibatkan pedagang-pedagang dari mancanegara.
Baca Juga: 3 Kota di Indonesia Ini Masuk Daftar Smart City Dunia! Ada Jakarta, Medan Hingga Makassar
Komoditas utama Kesultanan Banten adalah lada, yang menjadi primadona dalam perdagangan pada zaman itu.
Kesultanan Banten sendiri mencapai puncak kejayaannya saat diperintah oleh Sultan Ageng Tirtayasa 1651-1683.***