TOPMEDIA – Pengkhianatan kaum Yahudi di Madinah kepada Nabi Muhammad SAW. Di kota Madinah ada sejumlah besar orang Yahudi. Mereka kaya, menguasai perdagangan, dan memiliki pengaruh besar ke penduduk kota.
Nabi Muhammad SAW mengikuti kebijakan 'hidup dan biarkan hidup'. Karena itu, ia mengadakan perjanjian dengan orang-orang Yahudi.
Menurut ketentuan perjanjian, orang-orang Yahudi harus menikmati kebebasan beragama dan tidak boleh ada campur tangan dalam urusan agama.
Baca Juga: Kisah Hafshah binti Umar Bin Khathab, Cobaan dan Ganjaran Untuk Perempuan Mulia
Kaum Muslim dan Yahudi harus bersahabat, dan saling membantu dalam mempromosikan objek-objek kepentingan bersama.
Kala itu ditetapkan bahwa umat Islam dan Yahudi akan saling membantu jika ada serangan dari musuh.
Tidak ada pihak yang memberikan perlindungan kepada Quraisy, dan jika Quraisy menyerang Madinah, baik Muslim maupun Yahudi harus bergandengan tangan untuk mempertahankan kota Madinah.
Baca Juga: Kisah Khalifa Abu Bakar Melepas Perlindungan Ad Dughna
Pengkhianatan kaum Yahudi kepada Nabi Muhammad SAW. Orang-orang Yahudi tahu bahwa dalam kitab suci mereka ada petunjuk tentang kedatangan seorang nabi terakhir di tanah Arab.
Namun mereka mendapat kesan dan yakin bahwa nabi akan lahir dari golongan mereka.
Artikel Terkait
Kisah Qais bin Muslim, Tidak Jadi Bertemu karena Shalat Tahajud
Kisah Sufyan Ats Tsauri dan Air Zamzam
Islam dan Perniagaan yang Menguntungkan, Kisah Sahabat Rasulullah
Kejujuran Ka'ab bin Malik Berubah Menjadi Nikmat, Kisah Sahabat Rasulullah SAW
Kisah Sahabat Nabi, Abu Bakar dan Umar Berlomba Berbuat Kebaikan