kesehatan

Tidak Semanis Rasanya, Inilah Fakta Mengejutkan Susu Kental Manis!

Senin, 31 Mei 2021 | 10:02 WIB

TOPmedia – Anda tentu familier dengan susu kental manis (SKM). Susu bertekstur kental dan bercita rasa manis ini ternyata sempat marak dibicarakan. Mengapa bahan yang kerap untuk topping makanan ini begitu kontrovesial? Cari tahu fakta SKM di sini!

Fakta susu kental manis yang perlu Anda ketahui

Susu kental manis memang menggugah selera karena memiliki rasa yang manis. Umumnya, susu ini digunakan sebagai campuran dalam makanan atau minuman. Namun, Anda harus hati-hati karena manfaat susu ini belum tentu semanis rasanya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah mengeluarkan larangan adanya tampilan anak pada label maupun kemasannya. Beberapa iklan bahkan ada yang ditarik dari peredaran karena tidak sesuai dengan aturan tersebut.

Nah, apa lagi fakta lain seputar bahan makanan yang satu ini? Berikut daftarnya.

1. Beda dengan susu sapi

SKM berasal dari susu sapi. Namun, kandungan air di dalamnya sudah diambil dan dibuang melalui proses evaporasi atau penguapan. Selain diuapkan, susu ini juga diberikan gula tambahan sehingga teksturnya jadi lebih kental dan lengket.

Sayangnya, proses tersebut justru menyebabkan kandungan protein di dalamnya menjadi lebih rendah, sementara kadar gula serta kalorinya tinggi. Itu jauh berbeda dengan kandungan protein pada susu sapi serta beragam vitamin lainnya untuk tubuh.

Faktanya, satu saset SKM memiliki kandungan kalori sebesar 180 kkal dengan rincian 67% karbohidrat, 30% lemak, dan 3% protein. Sedangkan 1 gelas susu sapi segar memiliki 146 kkal kalori dengan 49% lemak, 30% karbohidrat, dan 21% protein.

Oleh karena itu, susu kental manis tidak sama dengan susu sapi. Bahkan, susu kental manis tidak bisa dijadikan pengganti susu sapi biasa.

2. SKM bukan untuk bayi dan anak-anak

Selama ini, banyak orang menganggap bahwa susu jenis ini baik dikonsumsi setiap hari. Bahkan, sebagian orang tua memberikannya secara teratur kepada anak-anak mereka. Persepsi ini salah kaprah.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), susu jenis ini tidak boleh diberikan kepada bayi dan anak-anak. Susu ini tidak bisa memenuhi kebutuhan nutrisi anak karena kehilangan banyak sekali kandungan nutrisi dalam proses pengolahannya.

Kandungan gula tambahan di dalamnya juga menjadi ancaman tersendiri untuk anak-anak. Kadar gula tambahan pada makanan untuk anak yang disarankan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni kurang dari 10% total kebutuhan kalori anak per hari.

SKM punya kadar gula tambahan tinggi dan melebihi batas saran WHO tersebut. Dalam satu porsi (4 sendok makan) yang dijual di pasaran, kalorinya mencapai 130 kkal dengan kadar gula tambahan sebanyak 19 gram dan protein 1 gram.

Halaman:

Tags

Terkini