islami

Sulit Khusyuk Saat Mendirikan Sholat, Coba Hindari 5 Hal Ini!

Selasa, 28 September 2021 | 10:23 WIB

TOPmedia – Sebagai umat Islam, Allah mewajibkan umat-Nya untuk melakukan shalat sebanyak lima waktu dalam sehari. Sanking tingginya kedudukan shalat, ia bahkan disebut sebagai tiang agama.

“Dari Mu’adz bin Jabal, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat.” (HR. Tirmidzi).

Shalat adalah salah satu bentuk penghambaan kita pada Sang Maha Kuasa, Allah Ta’ala. Maka ada baiknya saat shalat, kita bisa berada dalam keadaan khusyuk dan terhindar dari hal-hal yang mengganggu konsentrasi shalat.

Untuk membantunya, berikut 5 hal yang bisa kamu hindari agar shalat menjadi lebih khusyuk, dikutip dari buku 400 Kebiasaan Keliru dalam Hidup Muslim karya Abdillah Firmanzah Hasan.

1. Menahan hadas

Kamu mungkin pernah merasakan betapa tak nyamannya menahan buang air kecil atau buang air besar, rasanya sulit untuk berkonsentrasi pada saat itu. Terlebih saat akan melakukan shalat.

Oleh karena itu, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam menganjurkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut sebelum memulai shalat agar shalat menjadi khusyuk.

“Tidak ada shalat jika makanan telah dihidangkan dan tidak pula dalam keadaan menahan dua hal yang buruk (maksudnya kencing dan buang air besar).” (HR. Muslim).

Tapi jika dirasa mendesak, maka tak dilarang apabila shalat sambil menahannya.

Sebagaimana Imam Nawawi juga membahas hal ini, “Menahan kencing dan buang air besar (termasuk pula kentut) mengakibatkan hati seseorang tidak konsen di dalam shalat dan khusyuknya jadi tidak sempurna. Menahan buang hajat seperti itu dihukumi makruh menurut mayoritas ulama Syafi’iyah dan juga ulam lainnya. Namun bila waktu sempit untuk shalat, misalnya jika makan atau bersuci bisa keluar dari waktu shalat, maka (walau dalam keadaan menahan kencing) tetap shalat di waktunya dan tidak boleh ditunda.”

2. Shalat saat makanan telah dihidangkan

Shalat hendaknya dilakukan dalam kondisi tenang dan jauh dari hal-hal yang mengganggu kekhusyukan. Seperti rasa lapar ataupun haus. Kita mungkin sering dilemma saat lapar melanda, namun adzan telah berkumandang, maka mana yang harus didahulukan?

Dalam hal ini, Rasulullah bahn menganjurkan untuk makan terlebih dahulu meskipun shalat hampir dilaksanakan. Sebagaimana hadist berikut,

“Jika shalat hampir ditegakkan (iqamah sudah dikumandangkan) sedangkan makan malam telah dihidangkan, maka dahulukanlah makan malam.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Halaman:

Tags

Terkini