TOPmedia – Muslim hendaknya waspada terhadap perbuatan yang sebenarnya merupakan bentuk dosa namun terlihat indah karena tipu daya setan. Berikut 10 dosa yang seharusnya dihindari karena tipu daya setan.
Pertama, setan membujuk untuk menjadi kafir
ÙƒÙŽÙ…ÙŽØ«ÙŽÙ„Ù Ø§Ù„Ø´Ù‘ÙŽÙŠÙ’Ø·ÙŽØ§Ù†Ù Ø¥ÙØ°Ù’ قَالَ Ù„ÙلْإÙنْسَان٠اكْÙÙØ±Ù’ Ùَلَمَّا ÙƒÙŽÙَرَ قَالَ Ø¥ÙنّÙÙŠ بَرÙيءٌ Ù…Ùنْكَ Ø¥ÙنّÙÙŠ أَخَاÙ٠اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمÙينَ “(Bujukan orang-orang munafik itu) seperti (bujukan) setan ketika ia berkata kepada manusia, "Kafirlah kamu!" Kemudian ketika manusia itu menjadi kafir ia berkata, "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seluruh alam.” (QS Al Hasyr 16)
Kedua, membujuk untuk murtad
Ø¥Ùنَّ الَّذÙينَ ارْتَدّÙوا عَلَىٰ أَدْبَارÙÙ‡Ùمْ Ù…Ùنْ بَعْد٠مَا تَبَيَّنَ Ù„ÙŽÙ‡ÙÙ…Ù Ø§Ù„Ù’Ù‡ÙØ¯ÙŽÙ‰ Û™ الشَّيْطَان٠سَوَّلَ Ù„ÙŽÙ‡Ùمْ وَأَمْلَىٰ Ù„ÙŽÙ‡Ùمْ “Sesungguhnya orang-orang yang berbalik (kepada kekafiran) setelah petunjuk itu jelas bagi mereka, setanlah yang merayu mereka dan memanjangkan angan-angan mereka.” (QS Muhammad 25)
Ketiga, mempraktikkan sihir
وَاتَّبَعÙوا مَا تَتْلÙÙˆ الشَّيَاطÙين٠عَلَىٰ Ù…Ùلْك٠سÙلَيْمَانَ Û– وَمَا ÙƒÙŽÙَرَ سÙلَيْمَان٠وَلَٰكÙنَّ الشَّيَاطÙينَ ÙƒÙŽÙَرÙوا ÙŠÙØ¹ÙŽÙ„Ù‘ÙÙ…Ùونَ النَّاسَ Ø§Ù„Ø³Ù‘ÙØÙ’Ø±ÙŽ وَمَا Ø£ÙنْزÙÙ„ÙŽ عَلَى Ø§Ù„Ù’Ù…ÙŽÙ„ÙŽÙƒÙŽÙŠÙ’Ù†Ù Ø¨ÙØ¨ÙŽØ§Ø¨ÙÙ„ÙŽ هَارÙوتَ وَمَارÙوتَ Ûš
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa Kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia, yaitu Harut dan Marut.” (QS Al Baqarah 102)
Keempat, percaya pada Taghut
أَلَمْ تَرَ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ الَّذÙينَ يَزْعÙÙ…Ùونَ أَنَّهÙمْ آمَنÙوا بÙمَا Ø£ÙنْزÙÙ„ÙŽ Ø¥Ùلَيْكَ وَمَا Ø£ÙنْزÙÙ„ÙŽ Ù…Ùنْ قَبْلÙÙƒÙŽ ÙŠÙØ±ÙيدÙونَ أَنْ يَتَØÙŽØ§ÙƒÙŽÙ…Ùوا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ الطَّاغÙوت٠وَقَدْ Ø£ÙÙ…ÙØ±Ùوا أَنْ يَكْÙÙØ±Ùوا بÙÙ‡Ù ÙˆÙŽÙŠÙØ±Ùيد٠الشَّيْطَان٠أَنْ ÙŠÙØ¶ÙلَّهÙمْ ضَلَالًا بَعÙيدًا
“Tidaklah engkau (Muhammad) memperhatikan orang-orang yang mengaku bahwa mereka telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelummu? Tetapi mereka masih menginginkan ketetapan hukum kepada Tagut, padahal mereka telah diperintahkan untuk mengingkari Tagut itu. Dan setan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) kesesatan yang sejauh-jauhnya.” (QS An Nisa 60).
Kelima, mengutamakan akal dibanding hukum Allah, seperti setan yang mempertanyakan perintah Allah untuk sujud kepada Adam
قَالَ يَا Ø¥ÙØ¨Ù’Ù„Ùيس٠مَا مَنَعَكَ أَنْ ØªÙŽØ³Ù’Ø¬ÙØ¯ÙŽ Ù„Ùمَا خَلَقْت٠بÙيَدَيَّ Û– أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ ÙƒÙنْتَ Ù…ÙÙ†ÙŽ الْعَالÙينَ.قَالَ أَنَا خَيْرٌ Ù…Ùنْه٠ۖ خَلَقْتَنÙÙŠ Ù…Ùنْ نَار٠وَخَلَقْتَه٠مÙنْ Ø·ÙينÙ
“(Allah) berfirman, "Wahai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan kekuasaan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri atau kamu (merasa) termasuk golongan yang (lebih) tinggi? (Iblis) berkata, "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” (QS Shad 75-76)