TOPmedia - Wahai para suami, hendaknya jangan sampai menjadi suami yang dayyuts, yaitu suami yang tidak memiliki ghirah (cemburu) terhadap istri dan keluarganya. Suami yang dayyuts membiarkan keluarganya bermaksiat dan tidak pernah melarang atau menegur sama sekali, ia tidak cemburu apabila istrinya tidak menutup aurat di mana kecantikan bahkan bagian tubuh istrinya dinikmati oleh mata lelaki lainnya.
Suami dayyuts rugi dunia akhirat. Misalnya seorang suami yang lelah bekerja siang-malam mencari nafkah, namun istrinya di rumah dibiarkan berdandan, berpakaian yang mengundang syahwat laki-laki kemudian istrinya foto selfie, posting di internet dan menjadi hasrat bagi laki-laki lain di ruang publik ataupun sosial media. Suami ini rugi di dunia, karena kecantikan dan kemolekan tubuh istrinya juga dinikmati oleh orang lain, bisa jadi setelah ia pulang di rumah, istrinya sudah tidak berdandan lagi. Suami dayyuts juga akan rugi di akhirat karena ia akan ditanya dan dihisab mengenai tanggung jawab terhadap istrinya, mengapa ia tidak melarang istrinya karena istrinya adalah tanggung jawabnya. Sungguh ini kerugian dunia dan kerugian akhirat. Belum lagi, ada kasus istrinya selingkuh dan sebagainya.
Suami yang dayyuts dicela dalam syariat dan ancamannya cukup besar, sebagaimana hadis berikut,
ﺛَﻼَﺛَﺔٌ ﺣَﺮَّﻡَ ïºï»Ÿï» ﻪ٠ﺗَﺒَﺎïºÙŽï»™ÙŽ ï»ÙŽïº—َﻌَﺎﻟﻰَ ï»‹ÙŽï» ÙŽï»´Ù’ï»¬Ùﻢ٠ïºï»ŸÙ’ïº ÙŽï»¨ÙŽÙ‘ïº”ÙŽ ﻣÙﺪْﻣÙﻦ٠ïºï»ŸÙ’ﺨَﻤْﺮ٠ï»ÙŽïºï»ŸÙ’ﻌَﺎﻕ٠ï»ÙŽïºï»ŸïºªÙŽÙ‘ﻳÙّﻮْﺙ٠ïºï»ŸÙŽÙ‘ﺬÙï»± ﻳÙﻘÙﺮÙÙ‘ ïºï»ŸÙ’ﺨَﺒَﺚَ ﻓÙﻲ ïºƒÙŽï»«Ù’ï» ÙﻪÙ
“Tiga golongan yang Allah mengharamkan surga atas mereka, pecandu bir, anak yang durhaka kepada orang tuanya, dan dayyuts yang membiarkan kemaksiatan pada istrinya (keluarganya).” (Shahih At-Targhib wat Tarhib no. 2512)
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam juga bersabda,
ثَلَاثَةٌ لَا يَدْخÙÙ„Ùونَ الْجَنَّةَ أَبَدًا : الدَّيّÙوث٠وَالرَّجÙلَة٠مÙÙ†ÙŽ Ø§Ù„Ù†Ù‘ÙØ³ÙŽØ§Ø¡Ù ØŒ ÙˆÙŽÙ…ÙØ¯Ù’Ù…Ùن٠الْخَمْر٠) ØŒ قَالÙوا : يَا رَسÙولَ اللَّه٠أَمَّا Ù…ÙØ¯Ù’Ù…Ùن٠الْخَمْر٠Ùَقَدْ عَرَÙْنَاه٠، Ùَمَا الدَّيّÙوث٠؟ ØŒ قَالَ : ( الَّذÙÙŠ لَا ÙŠÙØ¨ÙŽØ§Ù„ÙÙŠ مَنْ دَخÙل٠عَلَى أَهْلÙÙ‡Ù ) ØŒ Ù‚Ùلْنَا : Ùَمَا الرَّجÙلَة٠مÙنْ Ø§Ù„Ù†Ù‘ÙØ³ÙŽØ§Ø¡Ù ØŸ قَالَ : ( الَّتÙÙŠ ØªÙŽØ´ÙŽØ¨Ù‘ÙŽÙ‡Ù Ø¨ÙØ§Ù„Ø±Ù‘ÙØ¬ÙŽØ§Ù„Ù) .
“Ada tiga orang yang tidak masuk surga: Ad-dayyuts, wanita yang ar rajulah, dan pecandu khamr”. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, adapun pecandu khamr kami sudah paham maksudnya, lalu apa makna ad dayyuts?”. Nabi bersabda: “Yaitu orang yang tidak peduli siapa yang mendatangi anak-istrinya”. Para sahabat bertanya lagi: “Lalu apa wanita yang ar rajulah itu?”. Nabi menjawab: “Wanita yang menyerupai laki-laki” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman no.10800, disahihkan Al Albani dalam Shahih At Targhib no. 2367)
Dayyuts adalah laki-laki yang tidak memiliki rasa cemburu, sebagaimana penjelasan Ibnu Taimiyyah, beliau berkata,
والديوث: الذي لا غيرة له
“Dayyuts adalah laki-laki yang tidak memiliki rasa cemburu.” (Majmu’ Al-Fatawa 32/141)
Laki-laki dayyuts membiarkan maksiat terjadi pada keluarga yang menjadi tanggung jawabnya dan tidak ada rasa mengingkarinya. Dalam fatawa Asy-Syabakiyah,
ﻓﺎﻟﺪﻳﻮﺙ : ﻫﻮ ïºï»Ÿïº¬ï»± ï»» ﻳï»ïºŽïº ï»‹ï» ï»° ïºƒï»«ï» ï»ª ï»ï»£ïº¤ïºŽïºï»£ï»ª ï»ï»³ïº®ïº¿ï»° ﺑﺎﻟﻤﻌﺼﻴﺔ ï»ïºï»Ÿï»”ﺎﺣﺸﺔ
“Dayyuts adalah suami yang tidak cemburu (tidak risih/membiarkan) anggota keluarganya melakukan keharaman dan ia rida dengan maksiat tersebut (tidak ada rasa tidak senang).” (Fatawa Asy-Syabakiyah no. 84151)