Baca Juga: Sinopsis dan Link Nonton Film Secret Invasion, Cek Ulasan Lengkapnya
Tahun 1967, FFI yang dilaksanakan di Jakarta pada 9-16 Agustus hanya memberikan penghargaan pada sutradara terbaik, Misbach Jusa Biran, serta pemeran utama pria dan wanita, Soekarno M. Noor dan Mieke Wijaya.
Peresmian pemakaian nama FFI terjadi saat Yayasan Film Indonesia (YFI) mengadakan festival film pada tahun 1973, dengan film terbaik ‘Perkawinan’ karya Wim Umboh, yang merangkap menjadi sutradara terbaik tahun itu serta beberapa kategori lainnya.
Memasuki tahun 1979, Departemen Penerangan Republik Indonesia mengambil alih FFI dari YFI dan dikelola oleh Dewan Film Nasional. Piala Citra pun disahkan oleh Menteri Penerangan, Ali Murtopo.
Baca Juga: Sinopsis dan Link Nonton Film Peaky Blinders Season 6
Sejak saat itu, penyelenggaraan FFI tidak hanya berpusat di kota Jakarta, melainkan berpindah-pindah. Hal itu ditujukan untuk mendekatkan para bintang film dengan masyarakat yang menontonnya.
FFI mulai dilangsungkan dari Medan (1983), Yogyakarta (1984), hingga Bandung (1985). Festival kembali terlaksana di Jakarta pada 1986.
Dikutip dari konten Ayunita Harianja yang dimuat di cineverse, Industri perfilman Indonesia kembali terancam pada tahun 1990-an saat film-film dari Hollywood dan Hong Kong mulai menjamur di tengah masyarakat.
Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Little Women, Cek Link Nonton di Sini
Setelah 12 tahun berlalu, pada 4 Desember 2004, FFI kembali diselenggarakan bersama dengan Piala Vidia. Indonesia mulai memproduksi film cukup banyak sehingga tidak semua dapat ditayangkan ke dalam ajang penghargaan itu.
FFI mulai terselenggara tiap tahun. FFI terus berlanjut tanpa hambatan hingga akhir tahun 2020 dengan menggunakan sejumlah daerah yang menjadi tempat penyelenggaraannya.
Sejauh ini, penyelenggaraan Festival Film Indonesia telah tercatat sebanyak 41 kali dan masih akan berlanjut pada tahun ini yakni FFI 2022 di Candi Borobudur.***