"Seniman mempunyai banyak cara dan semua cara ini benar. Dalam melakukan pendekatan terhadap cerita. Ada yang ingin punya referensi, ada juga memilih untuk berpegang pada skrip hingga memberikan interprestasi sendiri," tulisnya lagi.
"Tentunya, semua cara sama - sama diawali dengan niat untuk memberikan hasil yang terbaik," tulisnya menambahkan.
Masih dalam klarifikasi yang sama, Falcon Pictures pun meminta maaf terhadap kontroversi yang dibuat oleh Abidzar.
"Kami juga meminta maaf kepada para penggemar atas perkataan dan perbuatan yang tak tepat. Kami pastikan tidak ada niat buruk terkandung dalam hati," tulisnya.
Setelah Falcon Pictures memberikan klarifikasi, Abidzar pun ikut meminta maaf atas kegaduhan yang dirinya buat.
Dalam akun Instagram pribadinya @abidzar, dirinya meminta maaf atas perkataan yang menyakiti para penggemarnya.
"Saya meminta maaf dan memohon maaf untuk semua yang telah tersakiti dengan sikap, perbuatan, ucapan saya yang salah," ucap Abidzar.
Meski keduanya sudah melakukan klarifikasi, nasi sudah menjadi bubur. Film A Business Proposal versi Indonesia berdampak langsung di bioskop.
Jumlah Penonton Sedikit
Ternyata, bukan mendapatkan ranting rendah di IMBD, film versi Indonesia mendapatkan jumlah penonton yang paling sedikit di bioskop.
Dalam postingan akun X resmi @cinepoint_, film Business Proposal cuma mendapatkan 16.150 penonton dalam dua hari penayanganya di seluruh bioskop Indonesia.
Tentunya berbanding terbalik terhadap film Petaka Gunung Gede yang tayang dihari yang sama.
Film Petaka Gunung Gede justru mendapatkan 271.500 penonton dalam dua hari penayangannya berdasarkan data Cinepoint dalam unggahan yang sama.***